Friday, February 11, 2011

Pak Muntaha Sosok Pribadi yang Ramah

*Satuf Hidayah

Kabar itu terasa mengejutkan, seolah tidak percaya kalau Pak KH Muntaha Azhari atau akrab dipanggil Pak Mun, Mas Mun....sosok yang sangat fenomenal tentu menurutku...

Di Tahun 1999 aku kenal Pak Mun saat didapuk oleh partai baru tepatnya PKB untuk ikut serta menjadi Tim Kampanye Dialogis di kampung-kampung, pertemuan-pertemuan RT / RW yang hampir semua kegiatan itu dilakukan pada malam hari. Tidak ada dibenak saya kalau sosok yang amat sederhana itu ternyata adalah seorang hafisz, kyai dan ulama, bahkan juga seorang dosen di PTIQ Jakarta. Tiwas aku merasa biasa-biasa aja bersama-sama Pak Mun. Bersama-sama dengan Kang Din (Bahrudin), Mas Haris, dll waktu itu menjadi jurkam, yang menurutku sebenarnya lebih dari sekedar kampanye, tetapi justru pendidikan politik yang sesungguhnya. Karena pendekatannya bersentuhan langsung kepada masyarakat untuk memhami apa sebenarnya yang dibutuhkan warga masyarakat di akar rumput sehubungan dengan pemilu.

Terus terang di tahun 1999 itu aku juga baru pertama kalinya terjun ke masyarakat di Salatiga, yang sebelumnya masih berdomisili dari Daerah asal. Tetapi begitu kenal dg Pak Mun dan kawan-kawan, rasanya seperti sudah menjadi warga Salatiga beberapa puluh tahun yang lalu. Rasa grogi dan kurang percaya diri menjadi lenyap seiring kenal dan satu tim dengan Pak Mun dkk.

Pak Mun, saat jasadnya disemayamkan, disholatkan oleh bejibun para mu'izziin dan mu'izzaat aku tercenung sejenak. Aku mengenal beliau sesudah aku kenal dengan Ibu Nyai Zulaicha, istri beliau yang sama-sama berkecimpung di organisasi Muslimat NU Cabang Kota Salatiga. Sejak saat itu aku sering berkunjung ke kediaman beliau untuk sekedar kumpul urusan issue aktual Muslimat, atau urusan organisasi atau ceremony rutin yang dilakukan ibu-ibu. Meskipun banyak diantara ibu-ibu yang hadir, dan pada saat beliau berada di rumah pasti selalu menyapa ibu-ibu dengan ramahnya. Bahkan sering juga berbincang-bincang denganku seputar hal-hal di luar kegiatan ibu-ibu.

Pak Mun...pribadimu yang bersahaja...sederhana dan ramah, ternyata tak dapat begitu saja hilang dari kenanganku...

Pak Mun...semoga arwahmu indah di sisi NYa...amien

No comments: